Sabtu, 12 November 2016

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )



PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBANTUKAN LEMBAR KERJA SISWA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM MEMPELAJARI CERITA RAKYAT PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS 5 SDN 2 KURIPAN PURWODADI
PADA TAHUN AKADEMIK 2015 - 2016


Disajikan dalam seminar dengan tema
Penelitian Tindakan Kelas / Sekolah

Pada tanggal 6 Juni 2016 di Gedung Aula UPTD Kec Purwodadi Kab Grobogan

Oleh :
MOH JUMADI, S.Pd.
Guru Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 2 Kuripan Kec Purwodadi Kab Grobogan


PENDAHULUAN
Mata pelajaran Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam proses pembelajaran di tingkat SD. Hal ini yang menjadi latar belakang adalah kesimpulan peneliti tentang adanya permasalahan dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas pada pembelajaran  Bahasa Indonesia pada subjek penelitian yaitu adanya kurang aktifannya siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi crita rakyat dan masih minimnya kemampuan siswa untuk memahami struktur dalam cerita rakyat.
Peneliti yang juga guru kelas 5 melihat adanya kekurangan pada saat kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia materi cerita rakyat. Pada saat peneliti mengajar dengan metode konvensional sesuai materi dan arahan buku paket, peserta didik kelas 5 terlihat kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pelajaran. Hal tersebut berdampak pada kemampuan peserta didik yang cukup rendah dalam menyimak dan memahami cerita rakyat.

PENGERTIAN HASIL BELAJAR
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran. “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau belajar” Tri Anni (2006:7) Hasil belajar dapat berupa pengetahuan (kognitif), tingkah laku atau sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan seseorang dari suatu perbuatan belajar, atau hasil belajar merupakan kecakapan nyata yang dicapai siswa dalam waktu tertentu.
Hasil belajar pada aspek kognetif dari hasil test dianalisis dengan teknik analisis evaluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Caranya adalah dengan menganalisis hasil test formatif dengan menggunakan kriteria ketuntasan belajar. Secam Aswirda individu, siswa dianggap telah belajar tuntas apabila daya serapnya mencapai 65 %, Secara kelompok dianggap tuntas jika telah belajar apabila mencapai 85 % dari jumlah siswa yang mencapai daya serap minimal 65 % (Dedikbud 2000 dalam Aswirda 2007)
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 2 Kuripan. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (61 %), siklus II (95 %). Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran discovery berbantukan lembar kerja siswa dapat meningkatkan hasil belajar Siswa kelas 5 SDN 2 Kuripan serta metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran Bahasa Indonesia.

PENGERTIAN METODE DISCOVERY
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode discovery ini: (a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, (b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa, (c) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, (d) Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan probela yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan demikian diharapkan metode discovery ini lebih dikenal dan digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar yang memungkinkan. Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi.
Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja.

PENGERTIAN LEMBAR KERJA SISWA ( LKS )
“LKS” merupakan lembar kerja bagi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler untuk mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang didapat (Azhar, 1993 : 78). LKS (lembar kerja siswa) adalah materi ajar yang dikemas secara integrasi sehingga memungkinkan siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri
LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar. Dalam lembar kerja siswa (LKS) siswa akan mendapatkan uraian materi, tugas, dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan.

LANGKAH - LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa adalah penggabungan dari langkah-langkah metode discovery menurut Soli Abimanyu (2008 : 7.12) dan langkah-langkah penggunaan lembar kerja siswa menurut Hamalik (1986). Adapun cara kerja langkah-langkah metode discovery berbantukan lembar kerja siswa  adalah sebagai berikut.
1). Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah :
(1). Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan
  materi pembelajaran.
(2). Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa
(3). Merumuskan tujuan pembelajaran
(4). Menyusun peta kebutuhan Lembar Kerja Siswa
(5). Menyiapkan problem yang akan dipecahkan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan
       tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan
(6). Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2). Pelaksanaan Tindakan
Pembukaan :
(1). Melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang
  telah diajarkan.
(2). Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang  
       diajarkan.
(3). Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan untuk
   mencapai tujuan pembelajaran itu.
Pelaksanaan :
(1)). Menentukan judul Lembar Kerja Siswa (eksplorasi)
(2). Mengemukakan problema yang akan dicari jawabnya melalui kegiatan penemuan
  (eksplorasi)
(3). Menulis Lembar Kerja Siswa (elaborasi)
(4). Diskusi pengarahan tentang pelaksanaan penemuan/pemecahan problema yang telah
  ditetapkan (elaborasi)
(5). Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan menemukan konsep atau prinsip yang telah
  ditetapkan lewat Lembar Kerja Siswa (elaborasi)
(6). Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa (elaborasi)
(7). Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika diperlukan (elaborasi)
(8). Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa (elaborasi)
(9). Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan (konfirmasi)
(10). Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya (konfirmasi)
(11). Menentukan alat penilaian (konfirmasi)
Penutup :
(1). Siswa di bawah bimbingan guru membuat kesimpulan/rangkuman materi.
(2). Siswa mengerjakan evaluasi.
(3). Penilaian hasil evaluasi
(4). Guru memberikan tindak lanjut yang sesuai dengan hasil evaluasi.
(5). Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 2 Kuripan. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dengan tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai pada faktor-faktor yang diselidiki. Setiap siklus dalam penelitian ini mengikuti prosedur penelitian berikut : (1) perencanaan ; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi, (4) evaluasi refleksi, yang semuanya berupa siklus (berulang sesuai dengan jumlah daur/siklus yang direncanakan).
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut :
1.    Perencanaan (planning), pengumpulan informasi serta merencanakan strategi yang akan dijalankan dan berkolaborasi dengan anggota peneliti.
2.    Tindakan (action), mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswaa untuk mendorong siswa mengatakan apa yang mereka pahami, dan apa yang mereka minati. Memberi tes awal (pre tes)
3.    Pengamatan (observasi), pertanyaan – pertanyaan dan jawaban – jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi.
4.    Refleksi (reflection), merenungkan dan meninjau kembali langkah-langkah yang sudah dilaksanakan apakah terjadi control kelas yang terlalu ketat sehingga siswa takut untuk bertanya, dan perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Pada siklus berikutnya perencanaan direvisi untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan serta hal-hal yang belum dapat dilaksanakan pada siklus pertama. Pelaksanaan keempat kegiatan pokok tersebut, peneliti melaakukan kolaborasi dengan satu orang guru kelas V sebagai anggota peneliti untuk mendiskusikan kegiatan-kegiatan yang perlu ditempuh dalam penelitian.
Dalam penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila sebagai indikator keberhasilan  penguasaan materi mencapai kemampuan minimal 80% siswa telah mengalami ketuntasan belajar secara perorangan. Sedang siswa dikatakan telah mengalami ketuntasan belajar secara perorangan apabila siswa tersebut telah memperoleh nilai minimal 70. Dari segi proses, tindakan dikatakan berhasil apabila minimal 80% proses pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.
Dari hasil analis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (61 %), siklus II (95 %). Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran discovery berbantukan lembar kerja siswa dapat meningkatkan hasil belajar Siswa kelas 5 SDN 2 Kuripan serta metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran matematika.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.    Pembelajaran dengan menerapkan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa  dapat meningkatkan  hasil  belajar Bahasa Indonesia pada siswa   kelas  5  SD  Negeri  2 Kuripan  Kecamatan  Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus 1 (61%), siklus 2 (95%).
2.    Penerapan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia yang ditunjukkan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan penerapan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa sehingga menjadi termotivasi untuk belajar. Meningkatnya pemahaman siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran.
3.    Setelah diadakan tes formatif hasilnya sangat menyenangkan atau selalu meningkat. Terbukti sebelum tindakan kelas dilaksanakan jumlah siswa yang tuntas 12 siswa, setelah dilaksanakan tindakan dengan menggunakan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa pada siklus 1 jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 119 siswa, dan pada siklus 2 jumlah siswa yang tuntas menjadi 30 siswa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :
1.    Untuk melaksanakan pembelajaran menerapkan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan pengajaran menggunakan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2.   
51
Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran yang sesuai, walau dalam taraf yang sederhana,  dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
3.    Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas 5 SDN 2 Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016.
            Dengan memperhatikan simpulan dan saran, guru hendaknya memiliki kemampuan untuk memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap penyampaian materi pembelajaran. dengan maksud agar dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, menindaklanjuti dalam penelitian, dan berbagi pengalaman dengan kelompok kerja guru ( KKG ).


DAFTAR PUSTAKA

Anni Tri, (2006:7)Psikologibelajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Arikunto,Suharsimi. 2002. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek.Jakarta:Rineka
Azhar, Armai. 2002. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam. Cet 1 Jakarta : Ciputat Pers.

BSNP, 2006. StandarKompetensidanKompetensiDasar SD/MI. Jakarta :BadanStandarNasionalPendidikan.

BadanStandarNasionalPendidikan. 2006. PanduanPenyusunanKurikulum Tingkat SatuanPendidikanJenjangPendidikanDasardanMenengah. Jakarta: BNSP

Roestyah, N. K, 1991. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Reneka Cipta.

Rusyan Tabarin, 1993. Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat Pendidikan Dasar, Bandung : Bina Budhaya.

Slameto. 2013. BelajardanFaktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.

Soli Abimanyu.2008. StrategiPembelajaran. Jakarta :DirjenDiktiDepdiknas.

Suryasubrata, Soemadi, 1981. Psikologi Pendidikan, Bandung : Angkasa.







1 komentar:

  1. merit casino no deposit bonus【VIP】
    【 Wal-Mart-Mart-brand- 】,mobile casino free spins no deposit bonus,vegas online deccasino casino no deposit 인카지노 bonus free spins no deposit bonus 메리트카지노총판 codes

    BalasHapus