PENGGUNAAN METODE DISCOVERY BERBANTUKAN LEMBAR KERJA
SISWA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM MEMPELAJARI CERITA RAKYAT PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS 5 SDN 2 KURIPAN PURWODADI
PADA TAHUN AKADEMIK 2015 - 2016
Disajikan
dalam seminar dengan tema
Penelitian Tindakan Kelas / Sekolah
Pada
tanggal 6 Juni 2016 di Gedung Aula UPTD Kec Purwodadi Kab Grobogan
Oleh :
MOH
JUMADI, S.Pd.
Guru
Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 2 Kuripan Kec Purwodadi Kab Grobogan
PENDAHULUAN
Mata pelajaran Bahasa
Indonesia memegang peranan penting dalam proses pembelajaran di tingkat SD. Hal
ini yang menjadi latar belakang adalah kesimpulan peneliti tentang adanya
permasalahan dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas pada
pembelajaran Bahasa Indonesia pada
subjek penelitian yaitu adanya kurang aktifannya siswa dalam mengikuti pelajaran
Bahasa Indonesia dengan materi crita rakyat dan masih minimnya kemampuan siswa
untuk memahami struktur dalam cerita rakyat.
Peneliti yang juga guru
kelas 5 melihat adanya kekurangan pada saat kegiatan belajar mengajar bahasa
Indonesia materi cerita rakyat. Pada saat peneliti mengajar dengan metode
konvensional sesuai materi dan arahan buku paket, peserta didik kelas 5
terlihat kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pelajaran. Hal tersebut
berdampak pada kemampuan peserta didik yang cukup rendah dalam menyimak dan
memahami cerita rakyat.
PENGERTIAN HASIL
BELAJAR
Belajar adalah
kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran. “Hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau belajar” Tri Anni (2006:7) Hasil belajar dapat berupa pengetahuan (kognitif), tingkah laku atau
sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), yang diperoleh siswa dalam
proses pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa hasil belajar merupakan
perolehan seseorang dari suatu perbuatan belajar, atau hasil belajar merupakan
kecakapan nyata yang dicapai siswa dalam waktu tertentu.
Hasil belajar pada aspek kognetif dari hasil test dianalisis
dengan teknik analisis evaluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.
Caranya adalah dengan menganalisis hasil test formatif dengan menggunakan
kriteria ketuntasan belajar. Secam Aswirda individu, siswa dianggap telah
belajar tuntas apabila daya serapnya mencapai 65 %, Secara kelompok dianggap
tuntas jika telah belajar apabila mencapai 85 % dari jumlah siswa yang mencapai
daya serap minimal 65 % (Dedikbud
2000 dalam Aswirda 2007)
Penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan (action
research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 2 Kuripan. Data yang diperoleh berupa hasil
tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa
hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu,
siklus I (61 %), siklus II (95 %). Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran discovery berbantukan lembar kerja siswa dapat meningkatkan hasil belajar
Siswa kelas 5 SDN 2 Kuripan serta metode pembelajaran ini dapat digunakan
sebagai salah satu alternative pembelajaran Bahasa Indonesia.
PENGERTIAN METODE DISCOVERY
Salah satu metode mengajar yang
akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah
metode discovery, hal itu disebabkan
karena metode discovery ini: (a)
Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, (b) Dengan menemukan
sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan
lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa, (c) Pengertian yang
ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah
digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, (d) Dengan menggunakan strategi
penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat
dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode penemuan ini juga, anak belajar
berfikir analisis dan mencoba memecahkan probela yang dihadapi sendiri,
kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan demikian diharapkan metode discovery ini lebih dikenal dan
digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar yang
memungkinkan. Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu
prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek
dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi.
Metode Discovery
merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang
memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri,
mencari sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research,
penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam
berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan
masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery
adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan
siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa
diberitahukan atau diceramahkan saja.
PENGERTIAN LEMBAR
KERJA SISWA ( LKS )
“LKS” merupakan lembar kerja bagi
siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler
maupun kokurikuler untuk mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang
didapat (Azhar, 1993 : 78). LKS (lembar kerja siswa) adalah materi ajar yang
dikemas secara integrasi sehingga memungkinkan siswa mempelajari materi
tersebut secara mandiri
LKS merupakan salah satu sarana
untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan
terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat
meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar. Dalam
lembar kerja siswa (LKS) siswa akan mendapatkan uraian materi, tugas, dan
latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan.
LANGKAH - LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa adalah penggabungan dari
langkah-langkah metode discovery menurut Soli Abimanyu (2008
: 7.12) dan langkah-langkah penggunaan lembar kerja siswa menurut Hamalik (1986).
Adapun cara kerja langkah-langkah metode discovery
berbantukan lembar kerja siswa adalah
sebagai berikut.
1).
Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah :
(1). Melakukan analisis kurikulum; standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan
materi pembelajaran.
(2).
Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa
(3). Merumuskan
tujuan pembelajaran
(4). Menyusun
peta kebutuhan Lembar Kerja
Siswa
(5). Menyiapkan
problem yang akan dipecahkan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan
tentang konsep atau prinsip yang akan
ditemukan
(6). Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2). Pelaksanaan Tindakan
Pembukaan :
(1). Melakukan
apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang
telah diajarkan.
(2). Memotivasi
siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang
diajarkan.
(3).
Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran
itu.
Pelaksanaan :
(1)). Menentukan
judul Lembar Kerja Siswa
(eksplorasi)
(2).
Mengemukakan problema yang akan dicari jawabnya melalui kegiatan penemuan
(eksplorasi)
(3). Menulis Lembar
Kerja
Siswa
(elaborasi)
(4). Diskusi
pengarahan tentang pelaksanaan penemuan/pemecahan problema yang telah
ditetapkan (elaborasi)
(5). Pelaksanaan
penemuan berupa kegiatan menemukan konsep atau prinsip yang telah
ditetapkan lewat Lembar Kerja Siswa (elaborasi)
(6). Membantu
siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa (elaborasi)
(7). Membantu
siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika diperlukan (elaborasi)
(8). Merangsang
terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa (elaborasi)
(9). Memuji
siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan (konfirmasi)
(10). Memberi
kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya (konfirmasi)
(11). Menentukan alat penilaian (konfirmasi)
Penutup :
(1). Siswa di bawah bimbingan guru membuat
kesimpulan/rangkuman materi.
(2). Siswa mengerjakan evaluasi.
(3). Penilaian hasil evaluasi
(4). Guru memberikan tindak lanjut yang
sesuai dengan hasil evaluasi.
(5). Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
Penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan (action research)
sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 2 Kuripan. Data yang diperoleh berupa hasil
tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dengan tiap siklus dilaksanakan
sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai pada faktor-faktor yang diselidiki. Setiap siklus dalam penelitian ini mengikuti prosedur penelitian
berikut : (1) perencanaan ; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi, (4) evaluasi refleksi, yang semuanya berupa siklus (berulang sesuai
dengan jumlah daur/siklus yang direncanakan).
Secara rinci
prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning), pengumpulan informasi serta merencanakan strategi yang
akan dijalankan dan berkolaborasi dengan anggota peneliti.
2. Tindakan (action), mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswaa untuk
mendorong siswa mengatakan apa yang mereka pahami, dan apa yang mereka minati.
Memberi tes awal (pre tes)
3. Pengamatan (observasi), pertanyaan –
pertanyaan dan jawaban – jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa
yang sedang terjadi.
4. Refleksi (reflection), merenungkan
dan meninjau kembali langkah-langkah yang sudah dilaksanakan apakah terjadi
control kelas yang terlalu ketat sehingga siswa takut untuk bertanya, dan perlu
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Pada siklus berikutnya
perencanaan direvisi untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan serta hal-hal
yang belum dapat dilaksanakan pada siklus pertama. Pelaksanaan keempat kegiatan pokok
tersebut, peneliti melaakukan kolaborasi dengan satu orang guru kelas V sebagai
anggota peneliti untuk mendiskusikan kegiatan-kegiatan yang perlu ditempuh
dalam penelitian.
Dalam penelitian
tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila sebagai indikator
keberhasilan penguasaan materi mencapai kemampuan
minimal 80% siswa telah
mengalami ketuntasan belajar secara perorangan. Sedang siswa dikatakan telah
mengalami ketuntasan belajar secara perorangan apabila siswa tersebut telah
memperoleh nilai minimal 70.
Dari segi proses, tindakan dikatakan berhasil apabila minimal 80% proses pelaksanaan
tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.
Dari hasil analis didapatkan bahwa
hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu,
siklus I (61 %), siklus II (95 %). Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran discovery berbantukan lembar kerja siswa dapat meningkatkan hasil belajar
Siswa kelas 5 SDN 2 Kuripan serta metode pembelajaran ini dapat digunakan
sebagai salah satu alternative pembelajaran matematika.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembelajaran
dengan menerapkan metode discovery
berbantukan lembar kerja siswa dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas
5 SD Negeri
2 Kuripan Kecamatan
Purwodadi
Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016.
Hal ini dapat dilihat dari dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap
siklus, yaitu siklus 1 (61%), siklus 2 (95%).
2. Penerapan
metode discovery berbantukan lembar
kerja siswa mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa untuk mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia yang ditunjukkan dengan
rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat
dengan penerapan metode discovery
berbantukan lembar kerja siswa sehingga menjadi termotivasi untuk belajar.
Meningkatnya pemahaman siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
kualitas pembelajaran.
3. Setelah
diadakan tes formatif hasilnya sangat menyenangkan atau selalu meningkat.
Terbukti sebelum tindakan kelas dilaksanakan jumlah siswa yang tuntas 12 siswa, setelah
dilaksanakan tindakan dengan menggunakan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa pada siklus 1 jumlah siswa
yang tuntas meningkat menjadi 119
siswa, dan pada siklus 2 jumlah siswa yang tuntas menjadi 30 siswa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar
proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil
yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :
1.
Untuk melaksanakan pembelajaran menerapkan metode discovery berbantukan lembar kerja siswa
memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan
atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan pengajaran
menggunakan metode discovery
berbantukan lembar kerja siswa dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh
hasil yang optimal.
2.
51
|
3.
Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil
penelitian ini hanya dilakukan di kelas 5 SDN 2 Kuripan Kecamatan Purwodadi
Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016.
Dengan memperhatikan simpulan dan
saran, guru hendaknya memiliki kemampuan untuk memilih strategi pembelajaran
yang tepat dalam setiap penyampaian materi pembelajaran. dengan maksud agar
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan,
menindaklanjuti dalam penelitian, dan berbagi pengalaman dengan kelompok kerja
guru ( KKG ).
DAFTAR PUSTAKA
Anni Tri, (2006:7)Psikologibelajar. Semarang: UPT MKK
UNNES.
Arikunto,Suharsimi. 2002. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek.Jakarta:Rineka
Azhar, Armai. 2002. Pengantar
Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam. Cet 1 Jakarta : Ciputat Pers.
BSNP, 2006. StandarKompetensidanKompetensiDasar SD/MI. Jakarta
:BadanStandarNasionalPendidikan.
BadanStandarNasionalPendidikan. 2006. PanduanPenyusunanKurikulum Tingkat
SatuanPendidikanJenjangPendidikanDasardanMenengah. Jakarta: BNSP
Roestyah, N. K, 1991. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :
Reneka Cipta.
Rusyan Tabarin, 1993. Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat
Pendidikan Dasar, Bandung : Bina Budhaya.
Slameto. 2013. BelajardanFaktor-faktor yang mempengaruhinya.
Jakarta: RinekaCipta.
Soli Abimanyu.2008. StrategiPembelajaran. Jakarta
:DirjenDiktiDepdiknas.
Suryasubrata, Soemadi, 1981. Psikologi Pendidikan, Bandung : Angkasa.
merit casino no deposit bonus【VIP】
BalasHapus【 Wal-Mart-Mart-brand- 】,mobile casino free spins no deposit bonus,vegas online deccasino casino no deposit 인카지노 bonus free spins no deposit bonus 메리트카지노총판 codes