Sabtu, 17 Agustus 2013

HARTA BUKAN SEGALANYA DIBANDING ANAK2 KITA

   HARTABUKAN SEGALANYA DIBANDING ANAK2 KITA
 
          Sepasang suami isteri, seperti pasangan lain di kota-kotabesar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggalpasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia dirumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlahdia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halamanrumahnya. 
            Suatu haridia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobilayahnya diparkirkan mobil, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer makacoretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya karenamobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak inipun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
            Hari ituayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet.Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kirimobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam,kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsungtanpa disadari oleh si pembantu rumah.
            Saatpulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang barusetahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yangbelum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, Kerjaan siapa ini !!! .Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia jugaberistighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengistuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakanSaya tidak tahu..tuan. Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?hardik si isteri lagi.
            Si anakyang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Denganpenuh manja dia berkata Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik kan! katanya sambilmemeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilangkesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terusdipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang takmengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukultelapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.     
            SedangkanSi ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukumanyang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa Si ayahcukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya.Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebutmenggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.
            Diaterperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-lukadan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnyadengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedihsaat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecilitu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengaduke majikannya. Oleskan obat saja! jawab bapak si anak.
            Pulangdari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu dikamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hariberlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu,meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. Dita demam, Bujawabpembantunya ringkas. Kasih minum panadol aja , jawab si ibu. Sebelum si ibumasuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ditadalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.
            Masuk harikeempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalupanas. Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap kata majikannyaitu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Doktermengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius.Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. Tidakada pilihan.. kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itudipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akutIni sudahbernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong darisiku ke bawah kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintarmendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapatdikatakan lagi.
            Si ibumeraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, siayah bergetar tangannya menandatangani suratpersetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yangdisuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat keduatangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian kewajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalamsiksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. Ayah.. ibuDita tidak akan melakukannya lagi. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak maujahat lagi Dita sayang ayah..sayang ibu., katanya berulang kali membuatkan siibu gagal menahan rasa sedihnya. Dita juga sayang Mbok Narti.. katanyamemandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.
            Ayah..kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginyalagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ? Bagaimana Dita mau bermain nanti? Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, katanya berulang-ulang.Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuathati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudahjadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa keduatangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meskisudah minta maaf. Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihandan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahankepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi, Namun., siAnak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegarbahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya.
 
Resapi danrenungi ,bukan sedih/terharunya yang kita cari tapi pengaruh positifnya kisah ini 
untuk kehidupan kita .Pelajaran dari kisah di atas adalah :
            1. Janganlahmendahulukan emosi, serta jangan sampai emosi menguasai kita danmenyakiti  
                orang yang kita sayangi.
            2.Janganlah menyimpan dendam dengan orang yang telah  menyakiti kita, meskipun orang 
                yang menyakiti kita itu adalah orang yang kita sayang.
            3.Perhatikan orang di sekeliling anda, perhatikan orang yang kita sayang.                    
                Jangan sampai kita menyesal seperti ayahpada kisah diatas.

By : LEO JUNAIDI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar