Sabtu, 17 Agustus 2013

PROFESI KEGURUAN

KONSEPPROFESI KEGURUAN


A.Apa Profesi Keguruan ?
1Pengertian Profesi Keguruan
            Profesi adalah suatu jabatan ataupekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya (Djam Satori,2003:1.2). Batasan diatas mengandung arti bahwa jabatan atau pekerjaan yangdisebut profesi itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian.Pekerjaan itu tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, tetapi hanya dapatdilakukan oleh orang yang dengan sengaja dipersiapkan untuk memangku jabatanitu.
            PGRI telah merealisasikan pengertianprofesi keguruan untuk pendidikan di Indonesia sebagai berikut :
a.Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian / dedikasi kepada kepentingananak didik dalam perkembangannya menuju kesempurnaan manusiawi.
b.Paraanggota profesi keguruan, terikat oleh pola sikap dan perilaku guru yang dirumuskan dalam kode etik guru Indonesia.
c.Para anggota profesi keguruan, dituntut untuk menyelesaikan suatu proses pendidikanpersiapan jabatan yang relatif panjang.
d.Para anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa menyegarkan serta menambahpengetahuan (dalam arti khusus dan dalam arti kedalaman ilmu pengetahuan umumdan pengetahuan khusus profesi keguruan).
e.Untuk dapat melaksanakan profesi keguruan dengan baik, para anggota harus memilikikecakapan / ketrampilan teknis yang mampu menyentuh nilai – nilai kemanusiaanyang mendasar.
f.Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang hak-hakprofesional harus seimbang dan merupakan imbalan dari profesi profesionalnya.
g.Para anggota profesi keguruan sepantasnya berserikat secara professional (MamanAchdiat, ).
2Hakekat Profesi Keguruan
            Kini profesi keguruan mendapatperhatian yang serius dari pemerintah. Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentangGuru dan Dosen diundangkan. Berdasrkan undang-undang tersebut, ditempuhserangkaian langkah untuk meningkatkan derajat keprofesionalan guru.
Ciri-ciri Profesi Keguruan.
            Robert W. Rickey dalam Djam anSatori dkk (2003 : 1.19) mengemukakan ciri – ciri profesi keguruan sebagaiberikut :
a.Bahwa para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaandaripada usaha untuk kepentingan pribadi.
b.Bahwa para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untukmendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggotaorganisasi guru.
c.Bahwa para guru dituntut untuk memiliki pemahaman serta ketrampilan yang tinggidalam hal bahan ajar, metide, anak didik dan landasan kependidikan.
d.Bahwa para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi profesionalyang dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalumengikuti perkembangan yang terjadi.
e.Bahwa para guru, selalu diusahakan untuk selalu mengikuti kursuskursus, workshop,seminar, konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan “inservice”.
f.Bahwa para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a life career).
g.Bahwa para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupunsecara lokal.
            National Education Association (NEA)juga mengutarakan ciri-ciri profesi keguruan seperti berikut :
a.Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektuan.
b.Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
c.Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (bandingkan denganpekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka).
d.Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
e.Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
f.Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.
g.Jabatan yng lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.
h.Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terlain erat.
3. Definisi Profesi Keguruan
            Pengakuan terhadap penampilanseseorang guru dalam unjuk kerjanya dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagaiguru, yang telah mendapat pengakuan secara formal sesuai ketentuan berlaku,baik dalam kaitan dengan jabatannya maupun dengan latar belakang pendidikan formalnya.Pengakuan ini dinyatakan dalam bentuk Surat Keputusan, Ijazah, Akta, Sertifikatdan sebagainya.
            Profesi keguruan adalah bidangpekerjaan guru yang dalam pelaksanaan tugasnya menuntut keahlian, penggunaantehnik-tehnik ilmiah dan dedikasi yang tinggi. Keahlian itu didapat melaluipendidikan dan pelatihan khusus dalam waktu yang lama. Seorang guru disebutprofesi jika guru itu : memiliki standar unjuk kerja, memiliki etika dan kodeetik profesi , memiliki organisasi profesi, memiliki system imbalan, mendapatpengakuan dari masyarakat, serta pemangku jabatan guru itu dipersiapkan melaluipendidikan dan pelatihan khusus dalam waktu yang lama.
4.Jenis Profesi Keguruan
Ciri-ciriprofesi keguruan yang disarankan oleh NEA
a.Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
Bahwajabatan guru melibatkan kegiatan intelektual, tidak perlu diragukan lagi.Silahkan anda mengamati hasil-hasil pembelajaran. Anak yang baru masuk SD,belum bisa baca tulis, belum dapat hitung menghitung dan sebagainya. Setelah diprosesmelalui pembelajaran, anak tersebut menjadi terampil baca tulis, terampilhitung menghitung. Perubahan dari tidak bias membaca menjadi terampil membaca,dari tidak dapat hitung menghitung menjadi terampil hitung menghitung,melibatkan kegiatan intelektual. Bahkan dapat dikatakan bahwa kegiatanpembelajaran itu didominasi oleh kegiatan intelektual.
b.Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus.
Ilustrasi: Gambar sebuah apotik, misal apotik “SEHAT”. Didepan apotik terpampang papannama dokter yang buka praktek di apotik tersebut. Misal ada 4 papan.Masing-masing papan berisi nama dokter, spesialisasinya(misal : ahli bedah,ahli syaraf, ahli
kandungandll) dan hari-hari praktek Didepan apotik ada mobil, sepeda motor yang parkir,dan sejumlah orang. Orang itu ada yang berdiri mengamati papan nama dokterpraktek, dan yang sedang duduk menunggu obat yang sedang disiapkan aleh apoteker.Sekarang perhatikan gambar diatas, bacalah papan nama yang terpampang didepanapotik. Dokter apa saja yang buka praktek di apotik tersebut? Dokter-dokter itumempunyai keahlian sendiri-sendiri. Ada yang ahli bedah,ahli syaraf, ahlikandungan dan sebagainya. Ia sebelum buka praktek di masyarakat, mengikutipendidikan yang menggeluti ilmu khusus. Dokter bedah misalnya,Ia menggelutiilmu khusus tentang membedah, dokter kandungan menggeluti ilmu khusus tentangkandungan dan sebagainya. Nah sekarang bagaimana dengan jabatan guru ? Apakahjabatan guru memiliki ilmu khusus yang digeluti seperti jabatan dokter ? Cobaanda perhatikan kenyataan di masyarakat. Kita mengenal guru TK, guru SD, guruSLB A, guru SLB B dan sebagainya. Guru-guru itu dalam pendidikannya menggelutiilmu-ilmu khusus. Guru SLB A misalnya, menggeluti bidang khusus ketunanetraan.Guru SLB B menggeluti bidang khusus ketunarunguan dan kebisuan dan sebagainya.Kenyataan tersebut merupakan bukti bahwa jabatan guru memiliki ilmu-ilmukhusus.
c.Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama.
Jabatanprofesional yang bersifat profesional penuh seperti profesi dokter memerlukanprosese pendidikan dan pelatihan yang lama. Makin tinggi tuntutan pendidikanyang harus dipenuhi, makin tinggi derajat keprofesionalan yang dimiliki.Bagaimana dengan jabatan guru ? Jabatan guru adalah jabatan yang sedang danterus berkembang. Dulu untuk menjadi guru SD dipersyaratkan minimal berijazahSPG/SGO, kemudian berkembang menjadi D II PGSD dan sekarang minimal berijazahSI PGSD. Tidaklah mustahil disuatu saat kelak, untuk menjadi guru SD dipersyaratkanminimal berpendidikan formal S III.. Memperhatikan proses penyiapan jabatanguru seperti diatas, maka jabatan guru jelas memenuhi ciri yang dimaksud.Meskipun dalam kenyataan di masyarakat, ada guru yang pendidikan keguruannyahanya beberapa bulan, bahkan ada guru yang diangkat dengan latar belakangpendidikan formal non guru. Kejadiankejadian itu hanyalah tindakan “tanggapdarurat” semata, tidal lebih dari itu.
d.Jabatan yang memerlukan latihan dalan jabatan yang berkesinambungan.
Andasekarang ini mengikuti program S I PGSD sistem ODL (Open And Distance Learning). Sebelumnya pendidikan anda adalah D II PGSD dan sudah berkedudukan sebagaiguru. Di sekolah tentunya anda juga mengikuti kegiatan-kegiatan sepertiKKG,PKG, KKPS atau kegiatan ilmiah lainnya. Itu semua menjadi bukti bahwajabatan guru memenuhi ciri yang ke empat, yaitu melakukan latihan dalam jabatanberkesinambungan.
e.Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
Jabatanguru dikatakan memenuhi ciri itu jika guru dapat hidup layak dari jabatannyaitu, tanpa harus melakukan pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya.Jabatan guru di Indonesia sepertinya belum dapat memenuhi ciri ini, karenabanyak guru yang terpaksa kerja sampingan menjadi petani, peternak, pedagang,sopir, tukang ojek dan sebagainya. Ada guru yang berkehidupan dengan galilubang tutup lubang, bahkan ada guru yang saat gajian menerima O (nol) rupiah,karena gajinya sudah habis dipotong oleh bank ini, bank itu, koperasi ini,koperasi itu. Penghasilan guru yang rendah, diduga menjadi salah satu penyebabmengapa LPTK mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku ( calon mahasiswa) yang berkualitan.
f.Jabatan yang menentukan baku (standarnya ) sendiri.
Ciriini belum dapat dipenuhi secara baik oleh jabatan guru di Indonesia. Standarjabatan guru masih banyak ditentukan oleh pemerintah, bukan oleh para anggotaprofesi sendiri.. Misalnya standar minimal pendidikan formal guru SD adalahjenjang SI PGSD, datang dari pihak pemerintah.
g.Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.
Jabatanguru sudah terkenal luas sebagai jabatan yang anggotanya terdorong olehkeinginan untuk membantu orang lain dan bukan disebabkan oleh keuntunganekonomi semata. Banyak guru yang memberikan les (pembelajaran di luar jadwal) tanpamemungut biaya dari murid-muridnya. Ia sudah merasa puas dan bangga dapatmemberikan jasanya itu pada orang lain. Itulah sebabnya dalam lagu Himne Guruada syair yang berbunyi “Pahlawan tanpa tanda jasa”. Seandainya setiap jasaguru itu diwakili dengan sebuah tanda jasa akan penuh sesak tanda jasa.Sekarang anda pikirkan apakah jabatan guru di Indonesia memenuhi ciri yangketujuh.
h.Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
Jabatanguru di Indonesia sudah memiliki wadah Yaitu PGRI (Persatuan Guru RepublikIndonesia). Setiap guru otomatis menjadi anggotanya. Namun demikian organisasiprofesi ini belum dapat memberikan pelayanan yang baik kepada anggotanya,sehingga ada guru yang merasa tidak mendapat manfaat dari organisasi ini.Kinerja organisasi ini perlu dipertanyakan karena banyak anggotanya yangmelakukan penyimpangan (mal-praktek), misalnya guru tanggal satu tidakdiberikan sangsi yang tegas.
5. Ilustrasi
            Penulis adalah seorang guru di SDNegeri 1 Katekan Kec Brati Kab Grobogan, yang sekarang ini mengikuti program SI PGSD sistem ODL (Open And Distance Learning ). Sebelumnya pendidikan penulis  adalah SPG dan sudah berkedudukan sebagaiguru. Di sekolah penulis juga mengikuti kegiatan-kegiatan seperti KKG, PKG, penataran atau kegiatan ilmiah lainnya.
            Jabatan guru adalah jabatan yangsedang dan terus berkembang. Dulu untuk menjadi guru SD dipersyaratkan minimalberijazah SPG/SGO, kemudian berkembang menjadi D II PGSD dan sekarang minimalberijazah SI PGSD. Tidaklah mustahil disuatu saat kelak, untuk menjadi guru SD dipersyaratkanminimal berpendidikan formal S III.. Memperhatikan proses penyiapan jabatanguru seperti diatas, maka penulis berusaha menuntut pendidikan yang lebihtinggi agar bias memenuhi persyaratan yang diberlakukan serta menambah wawasanuntuk menjadi pekerja yang profesional. Meskipun dalam kenyataan di masyarakat,ada guru yang pendidikan keguruannya hanya beberapa bulan, bahkan ada guru yangdiangkat dengan latar belakang pendidikan formal non guru.

B. Mengapa Profesi Keguruan       
1. Latar Belakang
            Guru mengajar anak usia 6 – 12tahun, yang merupakan usia emas untuk mendapatka pendidikan yang memadahi, memperolehjaminan kepastian untuk mendapatkan pelayanan dan pengalaman belajar yangefektif untuk meningkatkan potensi diri secara optimal melalui penguasaan iImupengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan masyarakat abad 21 sertamemiliki jati diri sebagai pribadi yang luhur sesuai nilai-nilai keluruhanbangsa.
            Usia6 sampai 12  tahun, sama dengan masa usiasekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca,menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebihluas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, danpengendalian diri sendiri bertambah pula. Sehingga penulis harus selalumeningkatkan profesionalitasnya dalam melayani pendidikan anak gunamengembangkan potensinya menuju ke masa depannya.
2. Rasional
            Profesionalitas kerja merupakankondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk mengikuti pihak yangmempekerjakannya. Dengan profesionalitas ini pekerja hanya akan merujuk bentukdan kualitas perilaku unjuk kerjanya kepada majikan atau pihak yangmempekerjakannya.
            Penulis adalah seorang guru,profesionalitas kerjanya diarahkan kepada dunia pendidikan sesuai dengan sistempendidikan nasional. Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, pendidikannasional menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengembangkan dan melaksanakannya.Oleh karena itu penulis harus memberikan layanannya kepada pemerintah, kepadamasyarakat, dan pada anak didiknya dalam meningkatkan profesinya.
3. Alasan
            Dunia pendidikan atau keguruanmemiliki karakteristik bahwa ia berkembang sesuai dengan tuntutan tuntutanbaru. Hampir setiap 10 tahun kurikulum berubah mengikuti perkembangan zaman.Adanya tuntutan tuntutan baru, persyaratan menjadi guru SD juga berubah, yangsemula minimal SPG berubah menjadi D2 PGSD dan sekarang minimal S1 PGSD. Olehkarena itu penulis yang hanya berpendidikan SPG harus meningkatkan kualitasnyasebagai seorang guru dengan mengikuti program PSKGDJ untuk memperolehpendidikan S1 dalam mengembangkan profesinya.
            Seorang guru dengan latihanprofesionalnya pada saat berada di bangku kuliah, lalu beberapa tahun kemudiantidak membaharuhi pandangannya, sikap serta kemampuan profesionalnya, sudahtentu tidak cocok lagi dengan dunia profesinya yang berkembang itu. Ia akankehilangan fungsinya. Ia merupakan bagian dari dunia pendidikan yang tidakcocok lagi dengan persyratan dan tuntutan yang dikenakan kepadanya.
            Karena itu penulis harus terusmenerus terbuka untuk pembaharuan dan peningkatan profesionalnya. penulis harusterus menerus belajar melalui membaca buku, mengikuti berbagai kegiatan ilmiah,melakukan penelitian dan sebagainya. Dalam berbicara, bersikap dan bertindak.

C. Bagaimana Profesi Keguruan
1. Prosedur
            Mendidik guru SD yang profesionalmembutuhkan waktu lama dan dana yang besar. Suparman (2006) menegaskan dalamdiskusi panel, bahwa guru profesional bukanlah barang sekali jadi. Jika guruprofesional bukan barang sekali jadi, maka berarti guru profesional itumembutuhkan proses yang lama dan berkesinambungan.
            Menjadi guru profesional bukanmerupakan jalan yang mulus, namun banyak hambatan. Sebagai contoh, hubunganantar sesama guru dan kepala sekolah lebih banyak bersifat birokratis danadministratif daripada kesejawatan, sehingga tidak mendorong terbangunnyasuasana dan budaya profesional akademik di kalangan guru. Para gurupun semakinterjebak jauh dari prinsip-prinsip profesionalitas. Mereka jauh dari buku,kebiasaan diskusi, menulis, apalagi melakukan penelitian. Oleh karena itu,menurut Suparman (2006) pembenahan dan peningkatan mutu guru berkaitan dengankompetensi profesional harus berlaku sepanjang kariernya.
2. Tahapan
            Pengembangan diri adalah upaya-upaya yang dilakukan penulisuntuk meningkatkan profesionalismenya agar memiliki kompetensi yang sesuaidengan peraturan perundang - undangan atau kebijakan pendidikan nasional sertaperkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Kegiatan pengembangandiri penulis terdiri dari diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru untukmeningkatkan kompetensi dan keprofesian penulis.
            Diklatfungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau latihan yangbertujuan untuk meningkatkan keprofesionalan penulis  dalam kurunwaktu tertentu. Sedangkankegiatan kolektif guru adalah kegiatan penulis dalam mengikuti kegiatanpertermuan ilmiah atau kegiatan bersama yang bertujuan untuk meningkatkankeprofesianalan penulis.
            Kegiatankolektif guru meliputi lokakarya atau kegiatan kelompok guru untuk
penyusunan kelompok kurikulum dan atau pembelajaran;Pembahas atau peserta pada seminar, koloqium, diskusi pannel atau bentukpertemuan ilmiah yang lain; dan kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugasdan kewajiban penulis.
3.Langkah – langkah
            Langkah-langkahyang berhubungan dengan profesi keguruan diantaranya :
1.Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, sertamenilai dan mengevaluasi hasil pembelajara.
2.Mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secaraberkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni.
3.Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jeniskelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakangkeluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
4.Menjunjung tinggi peraturan perundang undangan, hukum dan kode etik guru, sertanilai nilai agama dan etika, dan
5.Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
4.Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk implementasi :
            Poedjinoegroho (2006)menjelaskan bahwa guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya.Guru profesional sadar bahwa dirinya itu terpanggil untuk mendampingi pesertadidik dalam pembelajaran. Guru professional seharusnya sadar untuk mencari tahuterus menerus mengenai bagaimana seharusnya membelajarkan peserta didik itu.Jika terdapat peserta didik yang gagal, maka guru profesional terpanggil untukmembantu mencari jalan keluar bersama peserta didik dan orang yang berkompeten.Maka dalam rangka meningkatkan profesionalitas, penulis mengikuti kegiatan –kegiatan :
a. Mengikuti KKG ( Kelompok Kerja Guru ) yang diadakan seminggu sekalipada hari Sabtu di kecamatan Brati setelah jam kerja. Penulis sebagai pemandumata pelajaran IPA.
b. Mengikuti Siaran Radio Pendidikan ( SRP ) yang diadakan Radio RRISemarang setiap jam 9.00 dan diulang pada jam 14.30. Setiap 3 bulan sekali diadakan evaluasi di tingkat kecamatan.
c. Mengikuti Organisasi Keguruan yang tertuang dalam PGRI di tingkatcabang, sebagai sekretaris organisasi.
d. Mengikuti seminar Pembelajaran Matematika Dahsyat, yangdiselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten di Gedung SKB Danyang Purwodadi dandi Gedung Serba Guna kecamatan Penawangan.

BY : LEO JUNAIDI
6 JUNI 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar